Keuntungan Membangun Software Menggunakan Protipe dan Langkah-Langkah Membangun Prototipe
Keuntungan dari Prototipe
• Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.
• User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
• Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
• User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.
Langkah-langkah pembuatan prototipe
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan prototype :
Langkah Pertama
Permintaan bermula dari kebutuhan user.
Langkah Kedua
Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta.
Langkah Ketiga
Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan. User harus melihat fungsi-fungsi dan sifat dari prototipe, lihat bagaimana ia memecahkan masalah bisnis dan mengusulkan perbaikan.
Langkah Keempat
Implementasikan saran-saran perubahan.
Langkah Kelima
Ulangi langkah ketiga sampai user merasa puas.
Langkah Keenam
Merancang dan membangun suatu sistem akhir seperti sebelumnya.
Sistem yang paling sesuai untuk prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem input/output dari user. Sistem dengan transaksi on-line dikendalikan melalui menu, layar, formulir, laporan, daftar dan perintah.
Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.
Teknik – Teknik Estiminasi
Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :
1. Keputusan Profesional
Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.
3. Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :
Preliminary Design - our Analysis Phase
Detailed Design (DD) - our Design Phase
Code and Unit Tes (CUT) - same as ours
System Test - our System Test and Acceptance Phase
Ada 3 tipe penginputan dengan COCOMO
pertama, pemasukan biaya bulanan dari staf. Baik staf yang berkedudukan sebagai programer, analis, designer, test staff, administrasi dan technical writer. Gambar 13.1 menunjukkan sebuah layar penginputan yang digunakan untuk tipe ke dua dari penginputan. Faktor-faktor ini mencirikan level keseluruhan dari kelengkapan software yang ada, ukuran dan kemampuan dari komputer yang digunakan untuk pengembangan, kemampuan menampung dan pengalaman staf, dan juga pemrograman praktis serta alat-alat yang digunakan.
1 - Very Low 2 - Low 3 - Nominal 4 - High 5 - Very High
Gambar 13.1 Tampilan dengan menggunakan software COCOMO
Program Estimasi
Pendekatan satu rumus yang telah berhasil untuk fase estimasi perhitungan program adalah kemiripan sebuah pendekatan fungsi point. Dalam hal ini akan dijelaskan mengenai pemahaman bagaimana semua rumus itu bekerja. Jika Anda melakukan latihan untuk tingkat pemrograman, Anda akan lebih mengerti dari tingkat-tingkat yang lain. Pada dasarnya ada 2 faktor yang mempengaruhi lamanya waktu dari sebuah tugas , kerumitan dari tugas (C) dan produktivitas dari seseorang yang memperagakannya. Produktivitas dari seorang tergantung pada lamanya pengalaman seseorang (G) dalam bidang tersebut dan pengetahuan dari pekerjaan yang khusus(J). Rumus ini dapat digambarkan sebagai berikut :
D = C x ( G x J ) (Rumus 1)
Dimana :
D adalah lamanya waktu
C adalah faktor kompleksitas kesulitan
G adalah faktor pengalaman
J adalah faktor pengetahuan pekerjaan
Langkah-Langkah Pemrograman (The Programming Steps)
Beberapa langkah yang perlu dipahami dalam membuat sebuah program :
1. Rencana Penggabungan (Plan The Integration)
Setiap program yang akan dibuat diwajibkan melakukan perencanaan dahulu. Rencanakan urutan dimana setiap program ataupun sistem yang ingin dibuat. Ini disebut Rencana Tes Sistem (System Test Plan).
2. Mendisain Modul (Design The Module)
Karena programmer menerima beberapa tingkatan disain dari fase disain, maka pada langkah ini tugasnya adalah memecah modul secara rinci ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk melakukan pemrograman.
Pertanyaan yang bisa diajukan adalah : “Pada tingkatan mana disain sistem berhenti dan disain modul dimulai ?”. Jawabannya adalah “Disain sistem dipecah sampai pada tingkat dimana programmer dapat memulainya”. Tingkatan ini dapat bermacam-macam dari proyek ke proyek dan bahkan dari satu bagian sistem ke bagian lainnya, tergantung pada programmer yang menerima bagian tersebut.
Adapun pertimbangan lainnya adalah :
• Jika pemecahan modul yang dihasilkan adalah sangat penting yang memerlukan prioritas seperti adanya respon, user-friendly atau konsistensi, perancang bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih rendah.
• Tingkat pemecahan dari disain dinyatakan dengan kontrak.
• Jika programmer tidak mengetahui pada waktu disain, pengetahuan programmer tingkat menengah dapat diasumsikan, dan disain dapat diambil alih oleh programmer tingkat menengah yang dapat mengatasinya.
3. Telusuri Disain Modul (Walk Through The Module Design)
Telusuri disain dari masing-masing modul sebelum melakukan pengkodean. Penelusuran ini sangat kecil : hanya programmer yang tepat, supervisor dan mungkin programmer lainnya yang perlu diperhatikan. Kegunaan dari penelusuran disain modul adalah untuk memastikan bahwa disain yang terbaik yang telah dilakukan, semua fungsi telah dialamatkan dan semua bagian telah ditangani.
4. Rencana Bagaimana Menguji Modul (Plan How To Test The Module)
Programmer harus menyiapkan rencana pengujian modul dan data pengujian sebelum dikodekan. Rencana pengujian dilakukan setelah kode ditetapkan. Mereka cenderung hanya menguji bagian kode yang paling ‘sulit’. Disarankan pengerjaan dilakukan secara team work.
5. Kode Setiap Modul (Code Each Module)
Standar pengkodean akan ditetapkan pada saat disain sistem.
Berikut ini adalah ringkasan dari sebuah program terstruktur, yaitu :
• Jika berukuran kecil. Aturan dasarnya adalah kira-kira 100 baris kode yang dapat dieksekusi dan listingnya tidak lebih dari 2 halaman.
• Satu entry, satu exit.
• Referensi secara keseluruhan sedikit.
• Konstruksi terstruktur yang digunakan : berurutan, IF/THEN/ELSE, CASE, WHILE, UNTIL, CALL (bukan GO TO).
6. Menguji Modul (Test The Module)
Programmer menguji modul dengan menetapkan lingkungan yang tepat, menyediakan beberapa input, membiarkan modul langsung memproses secara logik dan mendapatkan hasilnya. Beberapa input mungkin tidak sebenarnya, terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input yang sebenarnya.
Modul seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu :
• Tahap Pertama disebut pengujian “White Box”. Programmer harus mengetahui isi di dalam modul dan menyediakan data pengujian, sehingga masing-masing path logical dalam program dapat dieksekusi.
• Tahap Kedua atau pengujian “Black Box” dapat dilakukan. Dalam pengujian ini, programmer mengabaikan bagian dalam dari modul – data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian sebenarnya.
7. Menguji Level Terendah dari Integrasi (Test The Lowest Levels Of Integration)
Jika modul utama memanggil sub-modul, programmer harus menggabungkan dan menguji semua modul secara bersama-sama. Bahkan jika programmer tidak bertanggung jawab untuk menulis sub-modul, programmer harus menguji perintah CALL dan RETURN dari seluruh modul.
Metode terbaik untuk melakukan hal ini adalah membuat sebuah “program stub” (potongan program) sebagai pengganti sub-modul. Potongan program ini dapat terdiri dari empat baris program yang menunjukkan bahwa kontrol sudah diterima dengan baik, tampilkan parameter penerima, jika perlu lakukan pengontrolan kembali dengan beberapa parameter yang tidak sebenarnya.
8. Menyimpan Semua Hasil Pengujian; Penggabungan Modul-modul Yang Telah Diuji (Save The Results Of All Tests; Submit Finished Modules To Integration)
Hasil pengujian digunakan untuk menyusun statistik yang menunjukkan penyebab, cara perbaikan serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan program. Pimpinan proyek biasanya menguasai/mengepalai penggabungan ini pada sistem berukuran kecil sampai sedang.
Software seperti CMS (Code Management System) sangat berguna untuk menajemen konfigurasi – menjamin program tetap berjalan sesuai versinya dan mengubah ke source code
9. Memulai Dokumentasi User (Get Started On The User Documentation)
Apakah programmer bertanggung jawab pada dokumentasi user atau tidak, tahapan ini adalah waktu terbaik untuk menjawabnya.
Dokumen-dokumen berikut mungkin harus ditulis :
Tuntunan Pemakai (User’s Guide)
Dokumen ini dapat ditulis oleh programmer, penulis teknis atau bahkan user sendiri. Tampilkan kembali FS yang mempunyai bagian rinci mengenai menu, layar, form, dan user interface lainnya.
USER’S GUIDE yang baik adalah terbagi dalam bagian-bagian yang menunjukkan tingkatan user yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dalam USER’S GUIDE sistem ABC, harus ada bagian yang disebut “Registrar’s Functions” atau “Warehouse Functions” atau lainnya. Materinya harus disesuaikan agar user dapat menggunakan secara normal. Hal ini membuat USER’S GUIDE berguna untuk mempelajari sistem.
Urutan popular lainnya untuk USER’S GUIDE adalah menelusuri menu-menu perintah secara logika. Pada akhir dari USER’S GUIDE ini disediakan referensi dari setiap perintah, menu, form dan pesan yang ditampilkan secara alphabet.
Tuntunan Pemeliharaan (Maintenance Guide)
Bagaimana anda menemukan programmer untuk merinci dokumen dari program mereka untuk pemeliharaan berikutnya ? Kebanyakan Manajer proyek mengalami kesulitan dalam hal berikut : programmer enggan untuk melakukan dokumentasi sebelum program ditulis; dan beruntunglah menemukannya setelah semuanya selesai dikerjakan. Programmer berpikir bahwa pemeliharaan memerlukan penjelasan secara rinci dari logika pemrograman. Sangat membosankan untuk menulisnya dan sebenarnya tidak perlu.
Berikut ini adalah solusi sederhana tentang hal tersebut : lebih baik merinci spesifikasi disain tingkat modul secara struktur, mendokumentasikan sendiri kode, dirasa cukup untuk pemeliharaan sistem.
MAINTENANCE GUIDE akan berisi spesifikasi disain, listing program dan penjelasan bagaimana semuanya disesuaikan, bagaimana mengubah pendekatan, dan bagaimana menghubungkan dan menguji semuanya.
Tuntunan Operator / Tuntunan Manajer Sistem (Operator’s Guide / System Manager’s Guide)
Sama seperti USER’S GUIDE untuk orang-orang yang menghidupkan sistem di pagi hari, mematikannya, melakukan backup, menangani permasalahan utama, melakukan perhitungan, dsb. Dokumentasi yang disediakan oleh perusahaan hardware dan sistem operasi mungkin cukup – hanya prosedur untuk software tertentu yang harus ditulis ulang.
Dokumentasi Pelatihan (Training Documentation)
Jika anda akan memberikan kursus bagaimana menggunakan sistem, rencanakan apakah materi pelatihan akan diperlukan. USER’S GUIDE yang baik harusnya menambahkan hal ini. Anda mungkin harus membuat bantuan pelatihan, seperti transaparansi, buku latihan, pengujian, dsb.
Kesimpulan
Dari sini dapat disimpulkan dalam membuat sebuah program diharuskan perencanaan yang matang dari awal hingga akhir jika ingin mendapatkan keberhasilan 100%. Tidak banyak programmer yang membuat program dengan hasil yang sempurna, tapi dengan adanya urutan-urutan dalam pembuatan program, programmer bisa mengetahui diman letak kesalahannya.
Pendekatan ‘Parallel Run’ menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.
Pendekatan ini cukup mudah, tetapi ada beberapa kekurangan :
1. Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama ‘X’ hari untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Kadang-kadang sistem software yang rumit tidak pernah 100% di-debug.
2. Mungkin sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah. Jika 10 user berada pada sistem yang interaktif dan sistem tersebut rusak, ini merupakan tantangan untuk menemukan dengan tepat apa yang menyebabkan sistem tersebut rusak.
3. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba dalam ‘X’ hari. Penulis pernah melihat sebuah sistem akuntansi yang diterapkan pada awal tahun fiskal baru. Sistem itu berjalan baik selama masa percobaan (6 bulan) sampai mengalami kegagalan pada akhir tahun fiskal ketika akuntan mencoba untuk melakukan tutup buku. Sayangnya garansinya telah habis dan penjual (vendor) tidak mau memperbaikinya.
4. Biarkan end user masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat. Karena dalam hal ini faktor penampilan lebih berperan. Seperti dalam roman, kesan pertama sangat penting.
Selain itu terdapat beberapa kelebihan dari Pendekatan Parallel Run :
Dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan.
Sebuah tindakan yang menyebabkan masalah selalu dapat diketahui , mengetahui dengan tepat siapa yang mengetahui dengan tepat siapa yang mengetik jika terjadi suatu masalah.
User dapat melakukan pengecekan data pada sistem lama.
Perusahaan perlu untuk melakukan paralel berjalan di setidaknya portofolio mereka signifikan dan berisiko yang mereka mengajukan aplikasi. Tingkat tinggi prinsip kami menyatakan bahwa perusahaan harus:
Paralel berjalan selama satu tahun dan dapat menghitung kebutuhan modal mereka paling sedikit tiga bulan untuk tujuan regulasi berdasarkan lama dan baru;
Ada di tempat proses yang kokoh untuk rekonsiliasi data risiko kredit dengan data akuntansi dan menjelaskan perbedaan;
Ada di tempat proses yang kokoh untuk menunjukkan kredibilitas, keandalan dan integritas data risiko operasional, baik oleh rekonsiliasi untuk membiayai data atau dengan beberapa cara lain yang sesuai;
Terus mendukung perhitungan dengan metode lama paling tidak sampai lantai telah dihapus;
Bisa, pada setidaknya portofolio mereka signifikan dan berisiko, untuk menjalankan laporan dengan cepat melalui sistem mereka dengan workarounds minimal dan intervensi manual di tempat;
Yang sesuai dan dalam hubungannya dengan risiko kredit pada setidaknya portofolio mereka yang signifikan dan berisiko, dapat menjalankan stress test dan skenario dengan cepat melalui sistem mereka dengan workarounds minimal dan intervensi manual di tempat;
Dapat menunjukkan bahwa sistem sedang diuji dan diperbaiki dari waktu ke waktu, dan
Punya rencana menunjukkan bagaimana paralel berjalan akan diluncurkan di portofolio sisa untuk dimasukkan dalam perusahaan IRB dan / atau pendekatan AMA, dan terkait sistem.
Read More>>>
Pada Matakuliah ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI
kami akan membahas mengenai Pengertian Profesi dan Profesionalisme.
Berikut pembahasannya:
•MenjelaskanPengertianProfesidanProfesionalisme
•Ciri-ciriProfesionalisme
•Kode etik dan profesi
•ContohprofesiseseorangdibidangIT
Untuk lebih jelasnya silahkan Download link ini.
Kelas 4ka03:
sumber Referensi:
http://obyramadhani.wordpress.com/2010/02/26/bab-2-pengertian-profesi-dan-profesionalisme/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091025194556AAv5VT6
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090313174036AAcG1Mo
ANDROID
Android sejak awal memiliki konsep sebagai software berbasis kode komputer yang didistribusikan secara terbuka (open source) dan gratis. Keuntungan open source, banyak pengembang software yang bisa melihat dan memanfaatkan kode itu serta bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Satu hal yang unik, berbagai aplikasi itu diwadahi dalam sebuah portal, yaitu Android Market, sehingga pengguna tinggal meng-install aplikasi pilihannya.
Kelebihan dan kekurangan android dapat aku simpulkan sebagai berikut:
1. tidak perlu bayar untuk download aplikasi.
2. Didukung penuh google. Jadi kita dapat menikmati semua layanan google seperti gmail, youtube, dan fasilitas google lainnya.
3. Stabil dan nggak mudah error atau hang.
4. Aman dari virus karena berbasis linux (kernel 2.6).
5. Aplikasi game 3 D nya sangat stabil dan mantap.
6. Konektivitas lengkap. Bluetooth, wifi, GPS.
7. Layar sentuh bagus pakai tangan nggak bisa pakai stylus.
8. Harga relatif murah.
Sedangkan Kelemahannya antara lain:
1. Kurang nyaman untuk telepon.
2. Masih membingungkan bila pertama pakai.
3. Tidak ada Microsoft office.
4. Harus terkoneksi internet.
5. Belum banyak aplikasi yang tersedia.
iPhone
iPhone telah ada sejak 2007. Titik kuat dari iPhone adalah aplikasinya, dengan lebih dari 150.000 aplikasi tersedia toko mobilenya. Di antara mereka, semua aplikasi paling keren ada di dalamnya dan beberapa bisnis akan berkembang dalam hal ini saja. Namun, karena App Store adalah sebuah sistem tertutup, ada banyak keluhan dari pengembang aplikasi mereka mengatakan tidak bisa dilewati karena konflik kepentingan dengan Apple dan mitra-mitranya.
Kelebihan Apple iPhone
• Touchscreen yang revolusioner
• Dukungan 3rd Party Apps. yang sangat banyak
• Layar Besar dan Kualitas gambar jernih
• Design Modis
• High Prestige
Kekurangan Apple iPhone
• Tidak ada fungsi Copy Paste
• Tidak ada fungsi Forward SMS
• Tidak bisa MMS
• Tidak bisa Video Call
• Tidak bisa Video Recording
• Tidak ada Flash pada Camera
• Proses penggantian baterai hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli
• Daya tahan baterai tidak sebanding dengan fungsi iPhone
• Browser tidak dapat digunakan untuk menjalankan Flash
• iPhone tidak dapat menjalankan aplikasi Java
• GPS belum berfungsi dengan baik di Indonesia
• GPS tanpa 3D Mapping
• Bluetooth tidak dapat digunakan untuk mengirim / menerima data
• SMS panjang diautosplit sebagai SMS yang berbeda – tidak ada character counter dalam SMS
• Tidak ada fasilitas search pada email
• Tidak bisa mengattach picture pada email
• Fungsi aplikasi tidak user friendly
• Sangat tergantung pada 3rd Party Apps.
Perbandingan Android dengan iPhone :
ANDROID :
- Platform open http://source.android.com/
- Dapat mengkompilasi Firmwares kustom - baik untuk hacker dan lainnya
- Kerangka kerja yang baik, diperpanjang pada setiap firmware baru
- Mendukung multitasking
- Bagus IDE - Eclipse, NetBeans
- SDK pembangunan bebas
- Mudah untuk debug, dapat mengirim log untuk pengembang
- Bahasa pemrograman Java tetapi jembatan dari bahasa lain ada (C # bersih -. Mono, dll)
- Java adalah bahasa tingkat tinggi yang muncul pada tahun 1995. Android mendukung Java 1.5 dan menerjemahkan kode byte ke byte Dalvik kustom sendiri kodenya dioptimalkan untuk perangkat mobile.
- Untuk programer hardcore, Android menawarkan kemungkinan untuk pemrograman di C menggunakan dev kit asli NDK
- Dapat menjalankan bahasa script seperti Lua, Perl, Python, dll
- Dapat menginstal aplikasi pihak ketiga dari sdcard
- Aplikasi dapat mengaitkan dan menimpa semua
- Antarmuka email, pengiriman SMS, keyboard kustom, dll
- Mendukung widget
- Dapat mempublikasikan aplikasi di pasar langsung Android
- Pengguna memiliki akses ke sdcard dan dapat menggunakannya sebagai USB disk
- Adobe Flash tidak mendukung belum
iPhone :
- Platform tertutup
- Tidak multitasking, kecuali untuk beberapa aplikasi Apple. multitasking mungkin akan diperkenalkan dalam vertion berikutnya iPhone, iPhone 4
- Biaya pengembangan kit ~ 90E
- Tujuan bahasa pemrograman adalah C - tetapi jembatan ada dari Jawa, C #, dll
- Tujuan C muncul pada tahun 1986
- iPhone versi berikutnya yang seharusnya hanya membolehkan kode Objective C, ini berarti jembatan keluar dan Anda harus program di Objective C jika Anda ingin membuat aplikasi iPhone
- Aplikasi ini tidak diperbolehkan untuk menduplikasi fungsionalitas iPhone - yaitu tidak ada antarmuka email kustom, dll
- Tidak mendukung widget - kecuali telepon penjara patah
- Pengguna tidak memiliki akses ke sdcard - user hanya dapat melakukan sinkronisasi melalui internet atau LAN
- Aplikasi pihak ketiga hanya dapat diinstal dari toko Apple. Untuk pengujian aplikasi, pengembang dapat menggunakan Ad Hoc penerbitan
- Penerbitan di toko adalah proses yang sangat panjang dan melelahkan. Apple telah banyak peraturan dan aneh. Banyak aplikasi yang ditolak karena alasan yang aneh.
- Tidak mendukung Adobe Flash
Ini dia perbandingannya dari http://vscompare.blogspot.com/2010/07/android-22-froyo-vs-ios4.html :
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
1. Sinyal Radio (Radio Signal).
2. Format Data (Data Format).
3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?
Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.
Dibawah ini video cara memasang wireless :
sumber:
http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/30/cara-kerja-jaringan-wireless/